Diharuskanbagi crew kapal untuk dapat mengoperasikan dan merawat alat keselamatan yang ada diatas kapal, sehingga jika terdapat kecelakaan dilaut dapat menolong. Sekoci merupakan alat penolong yang dapat digunakan untuk evakuasi seluruh awak kapal karena memiliki konstruksi yang lebih kuat dari alat penolong lainnya.
Perawatan Alat Keselamatan Kapal SOLAS menyatakan bahwa sebelum kapal meninggalkan dermaga dan pada tiap saat ketika berlayar,semua peralatan keselamatan kapal harus dapat bekerja dan siap digunakan sewaktu-waktu. Untuk itu, SOLAS juga mengatur jadwal minimal untuk perawatan alat keselamatan kapal, dengan ketentuan sebagai berikut Dewi-dewi yang digunakan perlu diinspeksi secara periodik dengan perhatian khusus untuk area yang sering bergesekan, dan diperbaharui sebutuhnya sekurangnya tiap lima tahun atau ketika rusak. Suku cadang dan peralatan untuk perbaikan alat kapal perlu disediakan untuk peralatan keselamatan kapal dan komponen-komponenny dan perlu diganti secara periodik. Beberapa inspeksi dilakukan per minggu dan laporan inspeksi tersebut perlu dicatat. Inspeksi per minggu yang perlu dilakukan o Pemeriksaan secara inspeksi terhadap semua perahu darurat sekoci, rakit, perahu penyelamat dan alat untuk menurunkannya, untuk memastikan bahwa semua siap digunakan. Inspeksi tersebut termasuk kondisi pengait, sambungan kait tersebut pada perahu/sekoci, dan lain-lain. o Semua mesin pada perahu-perahu keselamatan dijalankan selama 3 menit atau lebih. Pada saat memanaskan mesin ini perlu diperiksa apakah mesin bekerja dengan semestinya. Beberapa mesin tidak dapat menyala hingga 3 menit bila tidak terendam air. Dalam kondisi tersebut, air perlu disediakan untuk menguji mesin. o Semua sekoci perlu dilepas dari posisinya di kapal untuk memungkinkan pemeriksaan menyeluruh o Sistem alarm emergensi umum perlu diperiksa. Pemeriksaan bulanan meliputi o Semua sekoci/perahu penyelamat perlu dilepas dari posisi penyimpanannya di kapal bila kondisi cuaca dan laut memungkinkan o Inspeksi peralatan penyalamat, termasuk sekoci, dilakukan bulanan menggunakan checklist yang disediakan oleh SOLAS. Semua rakit penolong kembung, jaket penolong, dan sistem evakuasi diservis periodik tidak lebih dari 12 bulan pada stasiun servis yang kompeten dan memiliki personil yang terlatih. Semua sistem evakuasi perlu dijalankan secara periodik sesuai kesepakatan Unit peluncur hidrostatik perlu diservis sekurang-kurangnya tiap 12 bulan, atau bila interval tersebut tidak praktis, tiap 17 bulan pada stasiun servis yang kompeten dan memiliki personil yang terlatih. Perawatan alat keselamatan kapal sangat perawatan alat keselamatan kapal Baca juga Lampu Navigasi Kapal Laut dan Fungsinya penting untuk mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan. Anda butuh distributor alat kapal? VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. STANDAROPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN WISATA SELAM REKREASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Berdasarkan Pasal 23 huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum, serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan. Life saving appliances LSA merupakan perlengkapan di atas kapal yang harus diketahui oleh setiap crew, mulai dari tipenya, cara penggunaanya serta cara perawatannya. Namun perawatan dari pada Life saving appliances LSA merupakan tanggung jawab oleh mualim 3 Third Officer. Sehingga untuk anda yang akan mengemban posisi sebagai mualim 3 di atas kapal anda harus mengetahui secara detail mengenai perlengkapan life saving artikel ini akan membahas tentang judul utama di atas mulai dari pengertiannya, jenis dan tipenya serta cara-cara perawatannya, guna untuk membantu perwira kapal untuk memahami dengan jelas mengenai life saving itu Life Saving Appliances LSALife saving Appliances adalah perlengkapan standar keselamatan di atas kapal yang harus terpenuhi untuk memastikan dan menjamin keselamatan crew dan ABK kapal bilamana terjadi keadaan darurat, seperti kebocoran, kapal tenggelam, kapal kandas dan jenis-jenis keadaan darurat lainnya. Aturan-aturan mengenai perlengkapan Life saving appliances LSA tercantum dalam SOLAS Chapter III yang menjelaskan dengan detail mengenai alat-alat dan jumlah perlengkapannya yang harus ada di atas Life Saving Appliances EquipmentBerikut ini adalah perlengkapan life saving appliances yang harus ada di atas kapal berdasarkan ketentuan dalam SOLAS Chapter Life Boats SekociGambar. Life Boats SekociLife boat Sekoci adalah alat keselamatan di atas kapal yang digunakan oleh crew atau ABK kapal apabila terjadi keaddaan darurat yang mengharuskan semua ABK kapal untuk meninggalkan terletak di sisi kanan dan kiri kapal yang keduanya dilengkapi dengan mekanisme penggerak motor sehingga dapat berfungsi dan bekerja dengan baik dalam cuaca yang Life Raft Rakit PenolongGambar. Box Life RaftLife Raft adalah sebuah rakit penolong yang berbahan karet yang berada dalam box yang terletak di sisi kanan dan sisi kiri kapal. Life raft ini di gunakan apabila crew atau ABK kapal tidak memiliki waktu yang cukup untuk menurunkan sekoci. Alat ini tidak dilengkapi dengan rakit penolong dan juga memiliki waktu yang terbatas dalam ketahanannya di atas permukaan Life Bouy Pelampung KeselamatanGambar. Life BouyLife bouy adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang berbentuk lingkaran yang dirancang dari bahan dasar plastik yang kuat namun ringan yang diletakkan di tempat-tempat yang muda dijangkau di atas kapal, agar sesegera mungkin dipergunakan bilamana terjadi keadaan emergency di atas kapal seperti orang jatuh ke laut. Pada life bouy harus tertera nama kapal serta tali yang diikatkan guna untuk menjadi pegangan oleh korban yang Life Jacket Jaket penolongGambar. Life JacketLife Jacket adalah sebuah baju atau jaket penolong yang dirancang untuk membantu setiap orang yang memakainya akan terus mengapung di atas permukaan laut, sehingga hidung dan mulutnya aman dari kemasukan air. Life jacket terbuat dari gabus padat sehingga dapat bertahan mengapung di atas permukaan air selama 24 jacket diberi warna yang terang seperti orange serta serta harus dilengkapi dengan peluit dan lampu yang menyala terus-menerus selama kurang lebih 45 menit dengan kekuatan cahaya 3,5 dari pada warna terang seperti orange adalah agar muda terlihat di siang hari sehingga memberi sinyal bagi orang lain tentang adanya kemungkinan incident darurat di laut. Sedangkan fungsi dari pada lampu yang menyala terus-menerus tersebut adalah untuk memperlihatkan sinyal kepada kapal kapal yang melintas ataukapal-kapal yang berada disekitar perairan terdekat. 5. Immersion SuitGambar. Immersion SuitImmersion Suit perlengkapan live saving appliances yang berfungsi untuk melindungi dan mencegah suhu tubuh mengalami penurunan yang disebabkan oleh dinginnya air laut. Setiap kapal diharuskan memiliki alat keselamatan ini paling tidak harus ada 2 buah Immersion suit di atas kapal, serta juga harus ada di dalam life boat atau Thermal Protective Aid TPAGambar. Thermal Protective aid TPAThermal Protective Aid TPA adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang berfungsi untuk mengatur suhu tubu agar tidak mengalami hyporthermia di atas permukaan laut. Thermal Protective Aid dirancang sedemikian rupa agar tahan air serta bisa menghantarkan panas yang Man Over Board Orang Jatuh ke LautGambar. Man Over Board MOBMan Over Board MOB adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang ditempatkan di kedua sisi sayap kapal Bridge wing dan disematkan pada life bouy. Man over board merupakan alat piroteknik yang dirancang dengan bahan material yang dapat menghasilkan reaksi kimi seperti Gas, Nyala api, asap dan lain over board berfungsi untuk memberikan sinyal yang berupa gumpalan asap berwarna orange dan atau pada malam hari memperlihatkan sinyal berupa lampu dengan warna putih. Sinyal ini menandakan bahwa pada posisi tersebut ada orang jatuh ke Rocket Parachute SignalGambar. Rocket Parachute SignalRocket parachute signal adalah live saving appliances equipment / perlengkapan keselamatan jiwa di laut yang ada di atas kapal yang berfungsi untuk memancarkan tanda minta bantuan signalling for help dengan cara mengeluarkan nyala/cahaya api yang disertai dengan asap tebal berwarna Red Hand FlareGambar. Red Hand FlareRed hand flare adalah salah satu perlengkapan keselamatan jiwa di laut yang harus ada di atas kapal. Red hand flare memiliki fungsi dalam mencuri perhatian dari pada tim penyelamat untuk memberitahukan mereka mengenai posisi kita di atas permukaan laut guna untuk memudakan penyelamatan. Saat dinyalakan Red hand flare ini akan mengeluarkan cahaya kembang api selama 1 menit dan gumpalan asap tebal yang berwarna merah. Red hand flare terletak di dalam anjungan kapal, di dalam life raft dan di dalam life bouy sekoci10. Bouyant Smoke SignalGambar. Bouyant Smoke SignalBouyant Smoke signal adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang memiliki fungsi tidak jauh berbeda dengan rocket parachute signal dan red hand flare hanya saja bouyant smoke signal hanya mengeluarkan asap tebal serta memiliki bentuk yang lebih smoke signal berfungsi untuk memberikan tanda posisi kapal dengan cara mengeluarkan asap tebal yang berwarna merah sehingga posisi kita yang sedang dalam marah bahaya muda terdeteksi oleh tim pencari dan smoke signal terletak di dalam anjungan di atas kapal serta juga terdapat di kedua sekoci yang ada di atas Line Throwing AppliancesGambar. Line Throwing AppliancesLine Throwing Appliances adalah alat keselamatan jiwa di atas kapal yang di dalamnya berisi tali dan roket yang digunakan untuk menembakkan roket tersebut ke kapal lain. Roket tersebut akan ditembakkan ke kapal lain yang datang bermaksud untuk menolong kapal yang sedang dalam keadaan darurat, Line throwing tersebut akan menjadi penghubung antara kapal yang ditolong dan kapal yang menolong sebagai jalan dan akses crew / ABK untuk menyelamatkan Pilot LadderGambar. Pilot LadderPilot Ladder merupakan alat keselamatan jiwa di atas kapal yang digantung atau dipasang di lambung kapal guna sebagai akses untuk turun dan naik kapal. Tangga ini dipasang apabila ada pandu, tim inveksi, agen atau syabandar akan naik ke atas kapal saat kapal sedang berlabuh jangkar. Pilot ladder ini menjadi satu-satunya akses untuk naik atau turun saat kapal sedang berlabuh jangkar sehingga keamanan dari pada pilot ladder ini harus diperhatikan dan dipastikan kelayakannya.
Faktorpenyebab terbesar pada alat keselamatan adalah kurangnya koordinasi perawatan antara kapal dan perusahaan dalam penggantian alat keselamatan dan penunjangnya yang rusak dan expired. Kedua hal itu berakibat membahayakan crew di atas kapal dan untuk mencegah terjadinya permasalahan yang sama maka dilakukannya Maintenance dan meeting secara berkala, baik terhadap crew maupun alat keselamatan jiwa itu sendiri

Tags alat pendeteksi keretakan kerusakan kapal perawatan kapal ariskahana Member Joined Nov 13, 2018 Messages 35 Likes Received 1 Trophy Points 8 Tips Bagaimana Merawat Kapal - Perawatan kapal dilakukan dengan tujuan agar terdapat jadwal pengoperasian kapal yang teratur, semakin meningkatkan keamanan bagi kapal maupun awak dan peralatannya, adanya skala prioritas pekerjaan dari yang penting hingga tidak. ​ Selain itu kegiatan ini juga berguna untuk mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan, untuk meningkatkan pelayanan yang baik karena baiknya komunikasi dengan pihak pelabuhan, perancangan kapal dan sebagainya. Tentu perawatan kapal ini harus dilakukan dengan teliti, efektif dan dana yang seefisien mungkin. Selain tujuan secara umum, perawatan kapal juga mempunyai tujuan untuk perbaikan maupun pencegahan atas kerusakan yang lebih besar nantinya. Tentu dengan perawatan yang baik maka akan memastikan kapal selalu layak untuk berlayar dalam segala kondisi cuaca maupun tempat. Selain itu perawatan juga akan lebih memudahkan pemeriksaan semua suku cadang yang jumlahnya ribuan item dengan sistem penomoran dan pemberian label tiap item. Manfaat lainnya juga untuk memperkecil kerusakan yang akan terjadi, meringankan beban kerja dari suatu pekerjaan diatas kapal, mengelola anggaran perawatan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang direncanakan, menjaga komitmen atau perjanjian usaha perdagangan dengan pihak kedua dan pihak ketiga. Apabila perawatan mesin kapal tidak dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan berbagai masalah seperti halnya Kapal bergetar yang disebabkan karena perawatan dan perbaikan Poros Engkol yang tidak tepat, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada bagian lainnya pada mesin Kapal tabrakan yang dapat disebabkan karena mesin kapal rusak secara mendadak, tidak dapat dikontrol dan sebagainya Kapal tenggelam yang dapat disebabkan karena pecahnya sea chest, kebakaran di dalam kamar mesin, dan hal lainnya Kapal bergetar yang disebabkan karena salah satu baling - baling pernah kandas atau menghantam balok keras, maupun karena bagian mesin yang rusak dan instalasi listriknya Kapal menganggur karena tidak terencananya proses perbaikan dengan baik atau tidak cukup suku cadang yang tersedia Kapal tenggelam karena kebocoran pada bagian lambung kapal yang dapat disebabkan karena retak, retakan pada lambung kapal ini dapat dideteksi menggunakan alat pendeteksi keretakan logam atau ultrasonic flaw detector Pembengkakan biaya operasi kapal Adanya masalah dengan rekanan usaha dengan penyedia jasa angkutan kapal Pencegahan Kerusakan Pada Kapal Meskipun kondisi kapal dan mesinnya masih dalam keadaan baik namun proses perawatan kapal harus tetap dilakukan guna mencegah kerusakan yang lebih parah nantinya. Hal mendasar yang menyebabkan perlunya proses perawatan ini adalah sebagai berikut Untuk memastikan kapal selalu dalam keadaan baik untuk melaut Guna memastikan apakah mesin kapal masih dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu serta menghitung biaya yang diperlukan selama pengoperasian kapal Memastikan perawatan kapal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan teknolime Member Joined Aug 23, 2018 Messages 108 Likes Received 7 Trophy Points 18 sayangnya, saya gak punya kapal wkwk, tapi kalo kapal-kapalan sih punya, apalagi kapalan yang biasa ada di telapak kaki dan telapak tangan hehe ... ariskahana Member Joined Nov 13, 2018 Messages 35 Likes Received 1 Trophy Points 8 wkwkwk kalo itu juga aku punya kak Balqis Member Joined Apr 25, 2018 Messages 112 Likes Received 21 Trophy Points 18 ariskahana Member Joined Nov 13, 2018 Messages 35 Likes Received 1 Trophy Points 8 jangan kak, nanti adeknya nangis minta dibeliin kapal yang lebih gede wkwkwk Share This Page

Namunperawatan dari pada LSA Life-saving appliances adalah merupakan tanggung jawab mualim 3 (Third Officer). Sehingga bagi anda (crew kapal) yang akan mengemban jabatan sebagai mualim 3 (Third Officer) di atas kapal, maka anda harus mempelajari secara detail tentang LSA alat penolong keselamatan apa saja dan apa saja LSA di kapal. – Keselamatan transportasi laut merupakan aspek yang harus diperhatikan terutama oleh Pemerintah beserta penyedia layanannnya. Salah satunya dengan melakukan perawatan alat keselamatan di kapal agar bisa berfungsi dengan baik. Alat yang selalu berfungsi dengan baik bisa Anda gunakan secara optimal ketika terjadi hal-hal di luar dugaan. Perawatan alat keselamatan harus dilakukan secara rutin oleh awak kapal. Sebaiknya Anda simak dulu ulasan selengkapnya mengenai perawatan alat keselamatan di bawah ini. Perawatan alat keselamatan di kapal atau maintenance menjadi aktivitas penting yang memiliki tujuan untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut berjalan. Selain alat keselamatan, awak kapal juga harus memastikan bahwa mesin dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dengan adanya perawatan, diharapkan bisa memonitor atau mengetahui kerusakan sejak dini. Salah satu contoh perawatan bisa dengan mengecek berbagai alat keselamatan bisa berfungsi atau tidak/ Di samping melakukan inspeksi mesin, kegiatan perawatan bisa dengan mengecek apakah ada komponen yang bermasalah atau tidak. Mengingat pentingnya perawatan, maka perawatan dibagi menjadi dua bagian secara garis besar, di antaranya Perawatan pencegahan Ini merupakan aktivitas perawatan yang sudah ditentukan sebelumnya, biasanya meliputi pemeriksaan yang berdasarkan pada “lihat, dengar dan rasakan”. Lalu ada pula aktivitas penyetelan minor sesuai waktu yang ditentukan serta penggantian komponen minor tersebut jika memang harus diganti. Perawatan dengan cara perbaikan Yang kedua, perawatan dengan cara perbaikan suatu bagian yang telah mengalami kerusakan dan tidak bisa beroperasi lagi. Kedua jenis perawatan di atas saling berhubungan, dimana perawatan pencegahan ditujukan agar meminimalisir perawatan dengan cara perbaikan ini. Contoh Alat Keselamatan dan Fungsinya Perawatan alat keselamatan di kapal sangatlah penting, berikut ini ada beberapa contoh alat keselamatan di kapal, yaitu Sekoci penyelamat Alat keselamatan yang pertama ada sekoci penyelamat atau biasa disebut life boat. Alat ini bisa menyelamatkan beberapa orang dalam keadaan bahaya, meskipun berupa perahu kecil tapi setidaknya bisa jadi penolong. Sekoci biasanya ditempatkan di kiri dan kanan kapal atau di deck sekoci untuk lebih tepatnya. Jumlah sekoci disesuaikan dengan ukuran kapal tersebut, jumlahnya bisa sekitar 12 buah. Ring Life Buoys Sering diartikan sebagai pelampung penolong dan jaket atau rompi yang berguna untuk menjaga orang agar terapung di atas air. Bentuknya menyerupai ban mobil dan berwarna mencolok agar lebih mudah dikenali. Jaket penolong Sebagaimana pakaian, life jaket harus mendapatkan perawatan alat keselamatan di kapal agar bisa dimanfaatkan penumpang dalam keadaan darurat. Seperti pelampung, jaket juga harus memiliki warna yang mencolok agar mudah dikenali. Rakit penolong tiup Melakukan perawatan juga bisa dilakukan untuk rakit penolong, ada dua tipe yang bisa Anda ketahui yaitu rakit kaku dan rakit tiup. Alat keselamatan ini bisa jadi opsi kedua ketika tidak berhasil menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan penutup yang berfungsi melindungi penumpan dari hujan dan panas. Seiring perkembangan zaman, banyak rakit yang dikembangkan dengan bentuk seperti kapsul dengan kapasitas yang lebih besar. Cara pakainya dilemparkan terlebih dulu ke laut kemudian ditarik talinya, setelah ditarik talinya nanti akan otomatis mengembang. Pelempar Tali Perawatan alat keselamatan di kapal penting dilakukan termasuk merawat pelempar tali line throwing appliances. Alat ini berguna sebagai penghubung pertama antara survivor dengan penolong untuk mempermudah proses penyelamatan. Menarik, alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali sejauh 230 meter dengan optimal. Survival suit Selanjutnya ada survival suit yang berfungsi untuk melindungi dan mencegah suhu tubuh menurun akibat dinginnya air laut ketika mengharuskan Anda berenang. Dengan begitu suhu tubuh bisa tetap terjaga selama proses evakuasi berlangasung. Thermal protective aid Terakhir, kalau alat keselamatan ini pada dasarnya hampir sama fungsinya dengan survival suit. Thermal protective aid bisa mengurangi hilangnya panas badan sehingga suhu tubuh bisa tetap terjaga. Cara Melakukan Perawatan Alat Keselamatan Di Kapal Semua alatan keselamatan harus bisa bekerja dan siap pakai ketika sewaktu-waktu dibutuhkan. Oleh karena itu, cara melakukan perawatannya pun harus dilakukan secara rutin seperti di bawah ini. Petugas kapal harus melakukan inspeksi secara periodik dengan memperhatikan area khusus yang sering bergesekan. Setidaknya harus diperbarui setiap lima tahun sekali atau ketika rusak. Perbaikan alat keselamatan dan komponen-komponennya perlu diganti secara periodik. Beberapa inspeksi bisa dilakukan per minggu dan perlu adanya pencatatan yang rapi. Inspeksi mingguan tersebut meliputi pengecekan semua perahu darurat seperti sekoci dan rakit, perahu penyelamatan dan alat untuk menurunkannya. Selalu pastikan bahwa semua itu siap pakai ketika dibutuhkan. Petugas atau awak kapal bisa memanaskan mesin pada perahu penyelamat kurang lebih 3 menit. Ketika memanaskannya, cek kembali apakah mesin bekerja dengan semestinya atau tidak. Siapkan juga air untuk menguji mesin karena beberapa mesin ada yang tidak bisa menyala hingga 3 menit jika tidak terendam air. Coba juga lepaskan semua sekoci di kapal agar pemeriksaan bisa dilakukan secara menyeluruh. Selain perahu dan sekoci, inspeksi alat keselamatan harus dicek dengan benar. Rakit penolong, pelampung jaket dan sistem evakuasi sebaiknya diservis secara periodik tidak lebih dari 12 bulan. Pelempar tali juga perlu diservis paling maksimal atau tidak kurang dari 17 bulan. Itulah ulasan mengenai perawatan alat keselamatan di kapal yang sangat penting untuk dilakukan. Perawatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan di laut atau kapal mengalami kendala. Sebagaiseorang mualim diatas kapal, terutama mualim 3 yang memiliki tanggung jawab dalam perawatan alat-alat keselamatan, tentu hal-hal yang berkaitan dengan lifejacket dan pengadaan serta perawatannya diatas kapal harus diketahui dan di mengerti. em>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel PMS. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this PurbaRudy SugihartoPada penelitian ini permasalahan yang dibahas yaitu mengenai penerapan Ship Maintenance System SMS bagian deck kapal yang penulis focus ke bagian pengecatan, dan Safety Equipment di Kapal dimana kapal yang diteliti tersebut mempunyai rutinitas tinggi sehingga waktu untuk melakukan system ini sangat minim. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran dan pemahaman tentang pelaksanaan penerapan Ship Maintenance System SMS diatas kapal dalam upaya memelihara dan merawat kapal apalagi apabila kapal tersebut beroperasi di daerah Near Coastal Voyage sangat minim waktu untuk menerapkan prosedur ini. Metode Penelitian Kualitatif adalah suatu Secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah, Jenis dan sumber data, Studi Literatur dan Pengumpulan Data, juga Teknik pengumpulan data nya menggunakan Penyajian Data, Reduksi Data, Menarik SutantyoSusanti SusantiOne of the efforts to prevent or reduce accidents at work is the use of work safety tools. Fires can occur anywhere, one of which can occur in water transportation equipment, namely ships. Ship accidents caused by fire hazards are very likely to occur. Ships must be detected early to prevent the occurrence of such fires. Therefore, it is necessary to know the use of fire detection equipment in supporting safety on ships. The aim is to prevent fire hazards from spreading and support the ship’s safety, cargo, and, humans. life. This research was carried out on the ship MT Mabrouk. The method used in this research /is a qualitative method that produces descriptive data. Based on the results of research and discussion of problems regarding the fire detection equipment, It was found that there were problems with the ship's lack of coordination with the company and the responsibility of the ship's officers for fire detection equipment that is lacking so that the fire detection device does not function properly. Therefore, the captain must ensure that safety equipment such as tools to start activities to achieve safety from fire hazards is also carried out to control reports made by officers responsible for this equipment. The results of the research and observation can be concluded that shipping companies pay less attention to safety for their crews including ships and their cargo because of a lack of concern for the procurement of safety equipment on board. The author’ is that it is hoped that the participation of shipping companies in supporting the procurement of ship safety equipment for safety at PramonoM Hermawan Ryan AdiputeraWhen there is combustion there are three main components that cause the fire which is commonly called the Fire Triangle. The fire triangle itself consists of unified and balanced Heat, Fuel and Oxygen that will cause fires to the point where workers are also very detrimental to the company if this happens if it is not immediately addressed. The author in collecting the data needed until the completion of writing this scientific paper, uses the method of approach and data collection by Observation and Literature Study on the MT ship. Katomas which is an oil product cargo ship which is a flammable liquid, the best extinguishing agent is foam fire extinguisher. Fire fighting equipment is also not only a supporting factor but also an indispensable factor and is part of the ship and its crew. Safety concerns the safety of the cargo, crew and ship itself. Then the damage to the fire extinguisher and the decline in the work function of the tool is due to lack of maintenance and attention to the extinguisher which causes the work of the device to be less than optimal. Keywords Portable fire extinguisher, Foam fire extinguisher, Fire fighting equipment Saat terjadi pembakaran ada tiga komponen utama yang menyebabkan terjadinya api yang biasa disebut Segitiga Api. Segitiga api itu sendiri terdiri dari Heat, Fuel dan Oxygen yang bersatu dan seimbang yang akan menimbulkan kebakaran hingga membahayakan para pekerja juga sangat merugikan perusahaan apabila hal ini terjadi jika tidak segera ditanggulangi. Penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan hingga selesainya penulisan karya tulis ilmiah ini, menggunakan metode pendekatan dan pengumpulan data dengan Observasi dan Studi Pustaka pada kapal MT. Katomas yang merupakan kapal muatan Oil Product yang merupakan zat cair yang mudah terbakar, maka zat pemadam yang paling baik adalah jenis pemadam api foam. Peralatan pemadam kebakaran juga bukan hanya faktor pendukung tetapi juga merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan dan menjadi bagian dari kapal dan awaknya. Keselamatan yang menyangkut keselamatan pada muatan, awak kapal, dan kapalnya itu sendiri. Maka kerusakan alat pemadam api dan menurunnya fungsi kerja dari alat tersebut dikarenakan akibat kurangnya perawatan dan perhatian terhadap alat pemadam tersebut yang menyebabkan kerja dari alat tersebut menjadi kurang optimal. Kata Kunci Pemadam Api Portabel, Pemadam Api Foam, Peralatan pemadam kebakaran Andi HendrawanShipping safety is very important and occupies a central position in all aspects of the shipping world. Aspects inherent in shipping safety include the characteristics of attitudes, values, and activities regarding the importance of fulfilling safety and security requirements concerning transportation in waters Ship and shipping safety indicators are two sides that are not separated, the ship must have safety equipment including lifeboats, life jackets, fire extinguishers, documents and certificates, the ship's screen-worthy condition. The health of the crew, all must be properly prepared and ascertained the existence and circumstances so that the cruise will be safe and secure. Kata kuncil safety, shippingSubar JunantoNur Arini Asmaul KusnaThe Context, Input, Process, and Product CIPP evaluation model is commonly used to evaluate a program, including a learning program. This study aimed at assessing the implementation of the learning program in Inclusive Early Childhood Education PAUD using the CIPP model. This is a qualitative study at the Lazuardi Kamila GIS Surakarta Pre-kindergarten and Kindergarten. Data are collected through observation and interviews. The finding of the context evaluation showed that in the planning, the therapist and the teacher coordinated to determine the material. The input evaluation showed the availability of necessary facilities provided by the school. In the process evaluation showed that children with disabilities were educated in the same class and curriculum with other students and curriculum; only their assessment was made different as reflected in the IEP Individualized Education Program. Product evaluation showed that Pra TK-TK Lazuardi Kamila GIS Surakarta has provided an inclusive education.[Evaluasi dengan model Context, Input, Process, and Product CIPP digunakan untuk menilai sebuah program, termasuk program pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran di sebuah Pendidikan Anak Usia Dini PAUD inklusif dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Pra TK dan TK Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta. Metode pengambilan data meliputi observasi dan wawancara terhadap guru pendamping Khusus GPK, guru kelas, dan kepala sekolah. Hasil evaluasi context menunjukkan bahwa pada aspek perencanaan pembelajaran, terapis dan guru berkoordinasi untuk menentukan materi yang akan diberikan ke siswa. Evaluasi input menunjukkan ketersediaan sarana prasarana yang didukung oleh alat-alat dari Pelangi. Evaluasi proses menunjukkan pembelajaran antara peserta didik reguler dengan anak difabel disamakan dan hanya ketika evaluasi untuk anak difabel sesuai dengan IEP Individualized Education Program yang telah ditentukan terapis dan guru sentra. Evaluasi produk menunjukkan bahwa layanan inkusi telah dilakukan oleh lembaga ini.] Hengki WijayaA. Pendahuluan Apakah definisi penelitian kualitatif itu? Seharusnya kapan peneliti dapat meneliti penelitian kualitatif? Pertanyaan ini muncul di kalangan mahasiswa Pascasarjana ketika ingin menulisan gagasan proposal dan hendak meneliti. Peneliti kualitatif telah berusaha mendefinisikan karyanya dalam berbagai cara. Definisi berkisar dari upaya langsung seperti "segala jenis penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak sampai pada prosedur statistik atau cara lain kuantifikasi" Hatch, 20026; Strauss & Corbin, 199017 ke formulasi yang lebih deskriptif seperti "paradigma penelitian yang menekankan induktif, metode interpretif yang diterapkan pada dunia sehari-hari yang dipandang subjektif dan diciptakan secara sosial" Hatch, 20026; Anderson, 1987384, untuk pernyataan yang lebih berorientasi produk, misalnya, "prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif perkataan orang yang ditulis atau diucapkan sendiri dan perilaku yang dapat diamati." Sedangkan Sugiyono 201415 berpendapat bahwa "Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi." Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang menekankanpada cara berpikir induktif yang menghasilkan data deskriptif, tidak berupa prosedur statistika yang luarannya berupa simpulan makna yang mendalam dari sekumpulan generalisasi. Analisis data kualitatif beragam modelnya. Seperti penelitian etnografi adalah salah satu model penelitian kualitatif yang dikenal saat ini. Adapun model yang lainnya untuk analisis data kualitatif adalah model Bogdan dan Biklen, model Miles dan Huberman, model Strauss dan Corbin, analisis isi kualitatif model Philipp Mayring, analisis data kualitatif melalui program komputer NVivo. Setiap penelitian selalu berangkat dari suatu masalah yang akan diteliti. "Masalah" dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentatif, dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, ada tiga kemungkinan terhadap "masalah" yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Pertama, "masalah" yang sejak awal hingga akhir dibawa oleh peneliti tetap sama; kedua, "masalah" yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah PratamaArleiny ArleinyEko Nugroho WidjatmokoSafety equipment is an important aspect in supporting the security of a voyage. The importance of having safety equipment, especially Lifeboats on board, is a serious matter that cannot be underestimated. Carrying out regular maintenance of safety equipment is an effort to prevent and overcome marine transportation accidents. The maintenance and operation of lifeboats is not just a routine, but is a series of activities for the crew that requires a lot of attention and is supported by good manpower management. The purpose of this study was to describe the level of knowledge of the crew regarding the maintenance of lifeboats and their impact on the safety of the crew. This study uses qualitative methods, data collection is carried out by interviewing the crew, documentation, and conducting observations to obtain primary data and will then be used as guidelines for drawing conclusions. The results showed that the maintenance of lifeboat safety equipment according to procedures had an important influence in reducing the risk of accidents and Dwi SaputraYudhanita PertiwiSeno WarsitoYusuf PriyonoAlat keselamatan adalah salah satu hal paling krusial yang harus mendapatkan perhatian dan alat-alat ini wajib dimiliki oleh semua kapal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis dan menggambarkan pemeliharaan dan penggunaan alat – alat keselamatan pada KM. Camara Nusantara 2 yang dimiliki oleh PT. Wirayuda Maritim. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan di KM. Camara Nusantara 2 ini menunjukkan bahwa para crew kapal melaksanakan pemeliharaan alat – alat keselamatan dengan baik dan sesuai standar SOLAS Safety of Life at Sea.Hasdinar UmarAngkutan pelayaran rakyat merupakan sarana vital bagi masyarakat yang ada di pulau-pulau kecil, seperti Balang Lompo. Sarana tersebut berfungsi sebagai alat angkut barang maupun penumpang. Kurangnya pemahaman operator maupun pengguna sarana tersebut menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan di laut. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat pulau Balang Lompo terkait pentingnya pemahaman keselamatan di laut saat menggunakan sarana kapal pelayaran rakyat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode survey kuesioner kepada 57 responded di Pulau Balang Lompo dan pembagian Leaflet petunjuk penggunaan alat keselamatan yang dibuat lebih menarik untuk memberikan penjelasan kepada responden sebagai pengguna sarana transportasi laut. Keberhasilan program dievaluasi menggunakan keuseioner yang disebar sebelum dan setelah diadakannya sosialisasi keselamatan di atas kapal. Setelah pelaksanaan sosialisasi terjadi peningkatan nilai rata-rata pemahaman masyarakat terhadap aspek keselamatan sebelum sosialisasi dari 3,6 menjadi 4,1, selain itu responden pada umumnya telah memahami dengan baik bahwa jika terjadi kecelakaan di laut maka akses keluar dari kapal bukan hanya dari pintu tapi juga bisa melalui jendela kapal yang dibuat lebih luas. Kundori JakenAli KhamdilahTujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis penyebab Keterlambatan respon kerja dari actuator dalam melakukan aksi kontrol pada rack fuel injection pump pada saat kapal berlayar. Actuator adalah suatu alat pendorong yang digerakkan oleh sistem penumatik sistem udara bertekanan ataupun system hydrolik media minyak hydrolik dalam dunia control di aplikasikan sebagai alat keamanan pada mesin. Ketepatan proses actuator sebagai alat yang digunakan pada alat alat keamanan pada mesin penggerak utama kapal sangat berperan sebagai bagian untuk menjaga mesin penggerak utama agar bekerja dengan kondisi aman. Dengan latar belakang lemahnya respon kerja dari actuator sebagai pendorong rack bahan bakar pada fuel injecton pump yang berdampak pada kerusakan mesin penggerak utama dikarenakan overspeed. Permasalahan yang akan dianalisis adalah banyaknya hal yang menjadikan actuator bekerja tidak sesuai dengan fungsinya. Dalam penggunaannya actuator mendapat perintah sinyal dari tachometer yang berfungsi untuk membaca putaran mesin yang sebelumnya sinyal tersebut dikirimkan ke Safety Sistem Unit SSU untuk diproses serta dibandingkan dengan nilai yang diinginkan / diatur sesuai denan standart manual book dari mesin tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Kesimpulan tulisan ini adalah Perlunya perawatan yang baik dalam sistem actuator untuk menghidarinya dari kegagalan dalam memproteksi kerja mesin,seperti pengecekan respon kerja dalam mendorong,sistem penggerak pneumatik ataupun hydrolik,kalibrasi nilai keluaran dari Tachometer atapun sistem dari Safety Sistem Unit SSUPrasetya SigitCrude Oil Washing System adalah sistim yang menggunakan Crude Oil atau minyak mentah sebagai medium pencuci. Tanki-tanki muatan diusahakan bersih dari sisa-sisa muatan minyak mentah sehingga balas bersih dapat dimuat dalam tanki yang sudah dibilas tadi dengan hanya mengadakan sedikit pembilasan lebih dahulu dengan air sehingga akibat pollusi akan sangat terbatas. Pipa yang digunakan yang dihubungkan dengan pipa muatan harus dibuat dari pipa baja atau sejenisnya yang kekuatannya cukup untuk menahan tekanan minyak yang diperlukan, dan juga harus terpasang fixed dan diperkuat dengan baik. Crude Oil Washing System harus dipasang permanent dan terpisah sama sekali dari system pipa-pipa yang lain kecuali yang disambung kepipa muatan. Juga pipa-pipa tersebut harus dilengkapi dengan relief system guna mengontrol tekanan dalam pipa jangan sampai berlebih, relief pipe system ini harus dihubungkan kembali dengan bagian isap dari Supply Pump. Sedangkan keuntungan menggunakan Crude Oil adalah sudah tersedia dikapal dengan cara resirkulasi, efektif untuk menghilangkan sediment dan sisa-sisa minyak yang melekat dalam tanki good Carrier dan dibongkar bersama-sama dengan muatan, tidak menimbulkan karat serta tidak ada kemungkinan emulsi air dan minyak jadi mengurangi bahaya pollusi. Semua pekerjaan Crude Oil Washing harus sudah selesai sebelum kapal meninggalkan pelabuhan bongkar muatan sampai dilaksanakan Crude Oil Washing antara dua pelabuhan bongkar pada tanki-tanki tersebut harus tetap kosong untuk pemeriksaan pada pelabuhan-pelabuhan berikutnya sebelum diisi dengan air Perawatan Lifeboat Sebagai Penunjang terhadap Keselamatan Crew di MvFaisal W AhmadAhmad, Faisal W. Optimalisasi Perawatan Lifeboat Sebagai Penunjang terhadap Keselamatan Crew di Mv. Sendang Mas. Diss. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, ArsyadDan Ahmad ZubairSultanArsyad, Muhammad, dan Ahmad Zubair Sultan. Manajemen Perawatan. Deepublish, Materi Metodologi Penelitian dan AplikasinyaM HasanHasan, M. Iqbal. "Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya." 2002.Metodologi Penelitian Kualitatif XXVIILexy J MoleongMoleong, Lexy J. "Metodologi Penelitian Kualitatif XXVII." Bandung Remaja Rosdakarya 2010.Strategi Pemberdayaan Pt Janata Marina Indah dalam Maintenance, Repair dan Overhaul Alpalhankam TNI AL Guna Mendukung Operasi Pertahanan Negara di LautPriyo MulyonoDwiMulyono, Priyo Dwi. "Strategi Pemberdayaan Pt Janata Marina Indah dalam Maintenance, Repair dan Overhaul Alpalhankam TNI AL Guna Mendukung Operasi Pertahanan Negara di Laut." Industri Pertahanan 2020 Pendidikan Metode, Pendekatan, dan JenisH SanjayaWinaSanjaya, H. Wina. Penelitian Pendidikan Metode, Pendekatan, dan Jenis. Kencana, Perawatan Tutup Palka Jenis Hidrolik di MV. SEA STAR 5Fauzan SegaraSahabuddin SunusiJoko DanPurnomoSegara, Fauzan, Sahabuddin Sunusi, dan Joko Purnomo. "Analisis Perawatan Tutup Palka Jenis Hidrolik di MV. SEA STAR 5." Jurnal Karya Ilmiah Taruna Andromeda 2021 Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&DDr SugiyonoSugiyono, Dr. "Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D." 2013.Analisis Kegiatan Pendidikan Ekstrakurikuler untuk Pembentukan Karakter Disiplin Siswa di SMA Negeri 1 Sinjai BorongSyakir SyakirDan Hasmin HasminSyakir, Syakir, dan Hasmin Hasmin. "Analisis Kegiatan Pendidikan Ekstrakurikuler untuk Pembentukan Karakter Disiplin Siswa di SMA Negeri 1 Sinjai Borong." Jurnal Mirai Management 2017 Keselamatan Kerja Pelayaran pada Kapal NiagaUpik WidyaningsihWidyaningsih, Upik. "Analisa Keselamatan Kerja Pelayaran pada Kapal Niaga." Syntax Literate; Melakukanperawatan mesin bantu dek dan mesin bantu penangkapan. Mengoperasikan dan merawat peralatan otomatis. Mengoperasikan sistem kelistrikan kapal. Mengoperasikan dan merawat sistem refrigerasi. Melakukan kerja bengkel. Melakukan dinas jaga mesin. Memilih bahan teknik. Menggambar teknik. Menerapkan penanganan hasil tangkap. Lebih dari satu abad silam, tenggelamnya kapal Titanic memancing perhatian dunia. Selain besarnya jumlah korban jiwa yang timbul, tragedi tersebut juga memunculkan pertanyaan seputar standar keselamatan di atas kapal. Namun tahukah kalian, Mates? dari musibah itu juga, muncullah peraturan yang disebut Safety of Life at Sea SOLAS. SOLAS dibentuk berdasarkan hasil pertemuan perwakilan dari 13 negara yang hadir pada tahun 1914, atau dua tahun setelah peristiwa tenggelamnya Titanic. Hingga kini, SOLAS terus mengalami banyak tunjangan untuk meningkatkan keselamatan penumpang kapal; paling baru dengan amandemen SOLAS, telah dirinci peraturan mengenai alat-alat keselamatan di atas kapal seperti Life Saving Appliances LSA atau perangkat penyelamat jiwa dan Fire Fighting Appliances FFA atau peralatan pemadam kebakaran. Sebagai contoh, dalam aturan SOLAS II-2/ dan III/ masing-masing dijelaskan mengenai standar kondisi alat-alat pemadam kebakaran serta alat-alat penyelamat jiwa. Adapun, dalam kesempatan kali ini akan disebutkan alat-alat keselamatan apa saja yang ada di atas kapal. Penjelasan lengkap dari tiap peralatan akan dibahas satu-persatu pada konten-konten berikutnya. Pada kategori LSA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal meliputi1. Radio Dua ArahRadio yang digunakan saat keadaan darurat. Biasanya berbahan anti api dan berjumlah tiga buah sebagai jumlah standar di suatu kapal. Ketiga radio ini biasanya digunakan oleh master sebagai ketua operasi, CO sebagai kepala penyelamatan dan CE selaku kepala engine SARTSource ketika kapal yang membutuhkan bantuan mudah dicari oleh kapal lain di sekitar. Misalkan, ketika kita ada di posisi yang tidak diketahui saat sudah turun dari kapal dan menaiki lifeboat, maka kita dapat mengaktifkan SART supaya kapal lain dapat mengetahui posisi Rocket Parachute SignalUntuk memberikan sinyal kepada kapal lain bahwa kapal kita membutuhkan bantuan. Biasanya digunakan ketika semua awak sudah turun dari kapal dan menaiki survival raft atau Lifejacket Pelampung yang digunakan ketika berada dalam situasi berbahaya. Setiap crew memiliki life jacket-nya masing-masing supaya bisa segera digunakan saat harus meninggalkan Immersion SuitSource untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah hipotermia ketika crew kapal diharuskan terjun ke laut yang dingin. Biasanya digunakan ketika crew tidak sempat menurunkan lifeboat dan hanya dapat bergantung pada liferaft. 6. Lifebuoy Source membantu orang yang jatuh ke air dan memastikannya dapat tetap terapung. Misalkan terjadi man overboard atau situasi di mana anggota awak kapal jatuh di laut dari kapal, sesegera mungkin lemparkan lifebuoy ke tempat yang dapat dijangkau oleh Muster ListSource tugas tugas seluruh awak kapal ketika terjadi masalah di atas kapal. Jadi, ketika kapal berada dalam masalah tertentu, tiap crew sudah tahu tugas dan tanggung jawabnya masing-masing untuk menghadapi situasi Lifeboat Source yang berfungsi menyelamatkan crew ketika kapal harus ditinggalkan karena masalah. 9. Rescue Boat Source untuk menyelamatkan orang yang terjatuh ke laut. Jika sebelumnya sudah dijelaskan bahwa lifebuoy harus segera dilemparkan supaya orang tersebut dapat tetap mengapung, rescue boat berfungsi untuk menjemput orang yang sedang berpegangan pada lifebuoy Liferaft Source harus meninggalkan kapal dan tidak ada waktu untuk menurunkan lifeboat, seluruh awak kapal dapat menggunakan liferaft Line Throwing Appliances Source berbentuk tali yang digunakan sebagai penghubung antara yang ditolong dengan penolong. Alat ini ditembakkan untuk mencapai orang yang akan kita tolong agar mudah mendekati pada FFA, peralatan-peralatan yang dibutuhkan di atas kapal termasuk1. Fire Retardant BulkheadSource Untuk mencegah penyebaran api ke ruangan lain ketika terjadi kebakaran. 2. Fire Doors Source anti api. Biasanya berkesinambungan dengan Fire Retardant bulkhead. Jadi, ketika terjadi kebakar dalam suatu ruang, orang yang berada di dalam ruangan masih bisa keluar melalui pintu tersebut. Dan ketika pintu tertutup, api tidak akan keluar dari ruangan memotong jalur oksigen ketika terjadi kebakaran. Misal di dapur kapal terjadi kebakaran, segeralah tutup alat ini untuk memotong jalur masuknya oksigen dari luar kapal ke dalam Fire PumpsSource yang digunakan untuk memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran dalam skala menengah, dan semua alat penunjang seperti hidran dan selang dalam kondisi siap pakai, segera nyalakan pompa ini untuk memompa air supaya dapat digunakan oleh alat-alat penunjang Fire Main Piping dan ValvesSource pipa yang menghubungkan pompa dan hidran. Jalur ini digunakan untuk memadamkan api, sehingga kita tahu mana hidran yang harus dibuka dan mana yang Fire Hose dan NozzleSource yang digunakan ketika memadamkan api. Digunakan untuk menyemprotkan air yang telah Fire HydrantSource kontrol suplai air ketika memadamkan api menggunakan fire pump. Sederhananya, alat ini digunakan untuk mengatur besar tekanan yang harus dikeluarkan dari Portable fire ExtingusherSource pemadam api versi portable yang ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan. Biasanya digunakan untuk api yang tidak terlalu besar, namun lebih difungsikan penggunaannya berdasarkan sumber api. Jenis yang digunakan pun juga tergantung dari sumber api. Misalkan, bila kompor di dapur terbuka, maka gunakanlah foam Fixed Fire ExtinguisherSource memadamkan api berskala besar atau yang sudah mulai sulit dikendalikan. Biasanya hanya ada untuk kamar mesin dan ruang muatan. 10. Inert Gas SystemSource ada pada kapal tanker. Digunakan untuk menjaga agar muatan tidak terbakar, dengan cara memunculkan alarm peringatan bila kadar gas terlalu Fire Detector dan AlarmSource mendeteksi tanda-tanda terjadinya kebakaran. Misal bila tiba-tiba ada api yang timbul, maka detector akan membunyikan alarm untuk memberitahukan seluruh crew bahwa ada kebakaran di tempat Remote Shut and Stop SystemSource untuk memberhentikan suplai bahan bakar ke mesin ketika terjadi kebakaran. Jadi ketika terjadi kebakaran, khususnya di ruang kamar mesin, maka CE mengambil keputusan untuk menghentikan seluruh suplai bahan bakar ke seluruh permesinan kapal. 13. EEBDSource untuk menyelamatkan orang yang terjebak dalam ruangan yang kadar oksigennya terbatas. Misal terjadi kebakaran di kamar mesin yang menimbulkan asap, maka alat ini digunakan untuk keluar dari kamar Fireman’s OutfitSource yang digunakan saat memadamkan api. Ketika terjadi kebakaran diatas kapal, maka orang yang telah ditunjuk oleh musterlist untuk menjadi fire fighter akan menggunakan pakaian ini sembari menjalankan International Shore ConnectionSource kapal sandar dan terjadi kebakaran, alat ini digunakan untuk mengkoneksikan air dari darat ke sistem kapal. Pemahamnya, setiap region memiliki bentuk connection yang berbeda, dan alat inilah yang digunakan sebagai standar untuk menghubungkan selang atau hidran darat ke Means of EscapeSource evakuasi teraman yang digunakan ketika terjadi masalah genting pada kapal. Misalkan kebakaran dari kamar mesin, maka segeralah keluar sambil menggunakan EEBD melalui jalur tanggung jawab seorang mualim 3 untuk melakukan perawatan serta pengecekan kondisi pada alat-alat tersebut. Namun, bagaimana cara merawat alat alat ini? dan standar apa yang digunakan? Untuk perawatan dan standar yang digunakan untuk LSA sudah diatur pada SOLAS III. Sedangkan, untuk perawatan FFA sudah diatur pada SOLAS II-2 di mana pada kedua aturan tersebut dikatakan bahwa LSA dan FFA harus dalam kondisi siap pakai dalam situasi Mates? Dengan disebutkannya alat-alat di atas, semoga kalian mendapat gambaran peralatan yang masuk ke dalam kategori LSA dan FFA. Bila kalian masih bingung, jangan ragu untuk bertanya melalui fitur Live Chat atau dengan berkomentar di bawah, ya!Artikel Lainnya 17.4.3 Instruksi khusus penggunaan alat-alat keselamatan dalam menghadapi cuaca buruk. Latihan penggunaan rakit penolong (life raft) di atas kapal, harus dilakukan setiap empat bulan bagi awak kapal yang dilengkapi dengan alat tersebut. Pelaksanaan latihan-latihan diatas harus dicatat dalam buku harian kapal (log book). Jenis Pemeliharaan Kapal Ship Maintenance - Sama halnya dengan kendaraan lain yang terus berjalan, sebuah kapal juga perlu untuk di maintenance dan dirawat. Pemeliharaan dan perawatan untuk sebuah kapal sangat diperlukan untuk menjaga lifetime dari kapal itu sendiri, karena semakin tua umur sebuah kapal akan menurunkan efisiensi dan efektifitas dari pengoperasionalan kapal itu sendiri. Disini akan dijelaskan mengenai Tujuan dari Perawatan Kapal dan Jenis Perawatan >>> Daftar Galangan Kapal di Indonesia dan FasilitasnyaPengertian Perawatan KapalPerawatan Kapal adalah jenis pekerjaan yang membuat kapal agar terus berjalan dalam kondisi normal dan layak laut baik dari sisi sistem permesinan kapal dan peralatan lainnya yang terdapat di kapal. Jika sebuah kapal tidak dilakukan perawatan secara reguler maka akan berdampak kepada penurunan kondisi dan performa dari kapal itu sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak kepadameningkatnya biaya operasional kapalmenurunnya profitabilitas perusahaanpenurunan terhadap kepuasan pelanggan, dan kemungkinan dampak negatif kepada lingkungan jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan kapal merupakan alat transportasi yang terus berjalan dan terdapat banyak faktor lain seperti cuaca, gelombang, kualitas pemakaian dan lainnya, maka diperlukan sebuah perawatan yang harus dilakukan oleh crew kapal. Prosedur perawatan kapal ini harus mengacu kepada pedoman dan refrensi yang berdasarkan pada Plan Maintenance System PMS, Manufacturer mesin dan peralatan kapal, Pengalaman dari Engineer, Trend perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua peralatan di kapal ini harus dilakukan secara reguler. Secara umum, perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan baik pada kondisi di laut baik dengan menaikan kapal ke dalam dock. Memasukan kapal ke dalam dock ini juga merupakan salah satu cara yang digunakan untuk merawat kapal khususnya pada bagian lambung kapal yang terus menerus terkena air yang cukup korosif dan dapat merusak. Docking kapal ini dapat dilakukan dalam 2,5 tahun sekali atau 5 tahun sekali sesuai dengan periodical survey yang Perawatan KapalPerawatan Kapal merupakan suatu hal yang penting yang perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan ship owner demi menjaga kondisi kapal tetap baik sehingga kapal memiliki performa yang baik sesuai dengan standart yang ada. Tujuan utama kegiatan pemeliharaan untukMenjamin kualitas kapal agar siap nilai harga dari produktivitas sebuah terjadinya emergency atau ketidaksesuaian pada biaya premium dari protection efisiensi dalam kegiatan operasional lifetime atau umur kesiapan peralatan ketika terjadi keadaan darurat di keselamatan crew kapal ketika perawatan kapal harus dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Perawatan yang dilakukan harus sesuai dengan pedoman ISM Code dan mengacu kepada manufacturer engine maker. Dalam pembuatan pedoman perawatan kapal, terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaituSejarah peralatan termasuk kegagalan, cacat, kerusakan, dan tindakan perbaikanPedoman yang disebutkan dalam kode ISMUsia kapalHasil Inspeksi pihak ketigaKonsekuensi kegagalan peralatan pada pengoperasian kapal yang amanPeralatan dan sistem kritisInterval perawatan Jenis Perawatan KapalSebuah perawatan kapal perlu dilakukan dengan interval-interval tertentu berdasarkan jam operasional kapal itu sendiri. Namun selain perawatan kapal berdasarkan periode jam operasional, terkadang terdapat perbaikan yang harus dilakukan ketika kapal mengalami kendala secara mendadak di suatu perjalanan. Berikut adalah jenis - jenis perawatan kapalPreventive Maintenance / Periodic Maitenance berdasarkan jadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan. Contoh adalah Pembersihan, Pelumasan, Penyetelan, Inspeksi dan Ganti Sucad. Perawatan ini dibagi 2, yakni saat running dan saat shutdownPrediktif Maintenance berdasarkan atas kondisi tertentu condition base untuk menghindari terjadinya kerusakan. Contoh adalah pengamatan parameter-parameter suhu, tekanan, getaran alat monitor/ panca inderaCorrective Maintenance meningkatkan kondisi mesin power up/ mengembalikan mesin ke kondisi semula recovery dan juga modifikasi. Contoh adalah OverhaulBreakdown Maintenance perawatan setelah terjadi kerusakan repair.Hal - Hal Yang Harus Dirawat pada Kapal Secara UmumPemeliharaan sangat penting untuk dilakukan, hal ini untuk menghindari terjadinya penurunan kondisi dari peralatan dan sistem yang ada di kapal. Penurunan kondisi sistem kapal yang terjadi biasanya diakibatkan karena beberapa hal seperti keausan pada alat, kotoran, kesalahan penyetelan pada alat, periode operasi yang lama dari suatu mesin. Tantangan utama dari perawatan dan pemeliharaan sebuah kapal adalah dalam menerapkan kebijakan perawatan yang memaksimalkan ketersediaan dan efisiensi peralatan, mengontrol tingkat kerusakan peralatan, memastikan operasi yang aman dan ramah lingkungan, dan meminimalkan total biaya operasi. Secara umum bagian-bagian dari kapal yang harus dirawat dan dipelihara adalah sebagai berikutPembersihan lambung dan baling-balingOverhaul dan penyetelan mesin kapalPenyelarasan terhadap Sistem transmisi mekanisPelumasan mesin yang tepatPengecekan dan Kalibrasi pada Sistem kelistrikanSistem udara terkompresiPerawatan Kompresor .
  • o73kmkv54t.pages.dev/286
  • o73kmkv54t.pages.dev/361
  • o73kmkv54t.pages.dev/13
  • o73kmkv54t.pages.dev/192
  • o73kmkv54t.pages.dev/125
  • o73kmkv54t.pages.dev/351
  • o73kmkv54t.pages.dev/196
  • o73kmkv54t.pages.dev/80
  • o73kmkv54t.pages.dev/246
  • perawatan alat keselamatan di kapal